ASPPUK Ikutserta dalam Pameran ENTWINE yang diselenggarakan oleh Maybank Foundation yang bekerjasama dengan Beberapa Artis Asia Tenggara

Gambar 1. Para Tamu Undangan yang hadir pada acara Penandatanganan MOU antara Maybank Foundation dan Museum Nasional Singapore

Pameran ENTWINE yang diselenggarakan oleh Maybank Foundation selama tiga minggu di Museum Nasional Singapore (21 Agustus 2019 – 8 September 2019)  bekerjasama dengan beberapa Artis Asia Tenggara. ASPPUK dan Penenun dampingannya turut serta dalam acara tersebut. Dari ASPPUK Seknas diwakili oleh Mia Ariyana (Direktur ASPPUK) dan Marolip S (Staff divisi bisnis d’PUK) dan penenun dampingan ASPPUK diwakili oleh Desmi Yumiati dari kota Sawahlunto Sumatra Barat.

         Desmi Yumiati adalah penenun berusia 43 tahun yang tinggal di Dusun Luak Badai Desa Kubang Utara Sikabu Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Desmi merupakan anggota kelompok tenun program Maybank Women Eco Weavers (MWEW) tahun 2018. Pada 7-8 September 2019, Desmi berkesempatan mengikuti pameran ENTWINE yang diselengarakan oleh Maybank dan Southeast Asian Artists di Museum Nasional Singapore, Desmi satu-satunya penenun perwakilan dari Indonesia yang berkesempatan untuk mendemonstrasikan tenun dan memperkenalkan budaya Minangkabau sebagai pelestari tradisi budaya Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Desmi (Penenun) sedang Mendemonstrasikan Tenun

 

 

Pada pameran ini menampilkan hasil produk pengrajin tenun dari empat negara, ada kain tenun dari Indonesia (penenun dampingan ASPPUK), Malaysia (Tanoti), Kamboja (Color silk), dan Laos (Mulberries). Acara ini sangat bagus karena memperkenalkan budaya menenun dan mempromosikan hasil karya para penenun perempuan serta mengedukasi setiap pengunjung pameran dengan demo tenun oleh penenun yang berbeda dari tiap negara.

Gambar 3. Kain Tenun Hasil Karya Penenun Perempuan Negara Asia Tenggara pada Pameran ENTWINE

 

Pada acara ini dimeriahkan juga oleh artis Asia Tenggara seperti Lugas Syllabus dari Indonesia, Lyle Buencamino dari Filipina, Shahrul Jamili dan Sharon Chin dari Malaysia, Ubatsat Sutta dari Thailand, Sheryo dari Singapore. Juga ada Kamini Ramachandran seorang storyteller yang bercerita tentang tenun kepada anak-anak pengunjung pameran.

ASPPUK Seknas juga hadir pada acara penandatanganan MOU antara Maybank Foundation dan Pihak Museum Nasional Singapore pada tanggal 3 September 2019.

Gambar 4. Penandatangan MOU antara Maybank Foundation dan pihak Museum Nasional Singapore

         Acara ini juga dihadiri para pejabat tinggi Maybank, Shahril AJ (CEO Maybank Foundation), Lim Jock Hoi (Sekretaris Jenderal ASEAN), dan Heng Swee Keat (Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Singapore). 

Gambar 5. Bapak Heng Swee Keat sedang mendengarkan penjelasan tentang desain motif Tenun oleh Lugas Sylabus

Pada tanggal 7-8 September 2019, ASPPUK hadir dengan penenun Desmi yang lengkap dengan berpakaian adat Minangkabaunya. Desmi sangat semangat mendemonstrasikan tenun kepada para pengunjung pameran, Desmi didampingi juga oleh Marolip S staff ASPPUK Seknas. Selama dua hari pameran berlangsung, ASPPUK dan Tanoti dalam satu tim untuk memeriahkan pameran tersebut. Demontrasi tenun dimulai pada pukul sebelas siang dan berakhir pada pukul tujuh malam. Banyak pengunjung yang datang dari berbagai negara, ada dari warga Singapore, para turis dari Eropa, dan ada juga dari Indonesia. Diperkirakan pengunjung yang hadir sekitar 2100 orang dalam waktu yang berbeda selama tiga minggu pameran berlangsung. Para pengunjung banyak yang bertanya tentang motif, cara pembuatan tenun, ukuran kain tenun yang dihasilkan dan lama waktu menenun untuk menghasilkan satu lembar kain tenun.

 

Gambar 6. Suasana Pameran ENTWINE