Begini Cara ASPPUK, Tokopedia & Coca Cola Digitalkan UMKM Perempuan

Jakarta, Gatra.com- Sebanyak 750 perempuan pengusaha mikro serta 75 pengusaha difabel mendapat  pendampingan hingga akhir tahun dalam Program Pemberdayaan UMKM ‘Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif’.

Ini merupakan kolaborasi yang dilakukan Tokopedia, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) untuk memberdayakan ribuan pegiat UMKM, terutama perempuan dan difabel, melalui Program Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif.

“Pemberdayaan masyarakat melalui UMKM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang berkelanjutan,” ungkap Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (8/9).

Para pelaku UMKM ini terpilih setelah dilakukan seleksi terhadap 2.140 UMKM di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Mereka mendapatkan materi edukasi berbisnis online yang didistribusikan daring.

“Kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan akses pendampingan bisnis agar para pegiat usaha mikro, khususnya perempuan dan difabel, dapat lebih tangguh dan kreatif dalam menjalankan usaha mereka melalui e-commerce,” papar

Dengan anggaran Rp1Miliar, Triyono memaparkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Global Program 5by20 The Coca-Cola Company. Program ini secara global menargetkan pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan kemampuan dari 5 juta pengusaha perempuan pada tahun 2020.

“Kami berharap program pemberdayaan UMKM Perempuan dapat menggali potensi serta memberikan peluang terhadap UMKM di Indonesia untuk tetap dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional di tengah situasi yang penuh tantangan kini,” ungkap Triyono.

Kegiatan ini sudah dijalankan sejak bulan Desember 2019, di tahap awal dilakukan assessment dan pengorganisasian para perempuan pengusaha mikro.

Pada bulan Februari 2020, tahap kedua dimulai dengan pelatihan bagi para mentor, setelah itu baru masuk ke dalam pelatihan  terhadap 2.140 perempuan dan difabel.

Mereka didampingi tim ASPPUK secara offline, dalam kelompok kecil dan sesuai protokol kesehatan yang berlaku. “Tokopedia merumuskan modul untuk memanfaatkan platform digital,” ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.

Ia menambahkan, kunci menghadapi pandemi adalah berkolaborasi dan berinovasi. “Maka Tokopedia bekerja sama dengan CCFI dan ASPPUK, berupaya mendorong sebanyak-banyaknya pegiat usaha lokal, khususnya UMKM, mempercepat adopsi platform digital demi mempertahankan bisnis di tengah adaptasi kebiasaan baru,” tuturnya.

Saat ini, sudah ada hampir 9 juta penjual di Tokopedia, yang hampir 100% UMKM bahkan 94%nya berskala ultra mikro. Nurani menjelaskan, sejak penetapan pandemi terjadi pertumbuhan jumlah umkm yang tinggi, yakni hingga 1,8 juta pelaku.

“UMKM punya peran signifikan dalam pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi, maka perkembangan mereka harus kita dukung bersama-sama. Di sisi lain, Tokopedia juga berharap bisa mendorong lebih banyak masyarakat bangga buatan Indonesia,” jelas

Sementara itu, Deputy Director ASPPUK, Mohammad Firdaus, menyebut program pemberdayaan ini dapat membuka jalan para pegiat UMKM untuk bertahan di tengah situasi pandemi. Terutama para perempuan pengusaha mikro serta pengusaha difabel.

“Ini saatnya ibu-ibu masuk pemasaran secara online. Sebab hampir diatas 50-60% perempuan didampingi belum gunakan sarana online. Program ini membuka awal yang baik sebagai contoh,” ungkapnya.

Salah satu pegiat usaha yang mengikuti program ini adalah Pemilik Usaha Sabun Langis, Yomi Windi Asni. Perempuan asal Bantul-DI Yogyakarta ini mengembangkan usaha olahan minyak jelantah menjadi sabun cuci ramah lingkungan.

“Melalui pendampingan intensif, usaha saya bisa mendapat jaringan pemasaran baru dari platform digital Tokopedia. Kami didampingi langsung, mulai dari membuka toko online, mengunggah produk, memaksimalkan promosi hingga menyelesaikan pesanan. Semua penjelasan sangat mudah dipahami dan bisa langsung diaplikasikan,” kata Yomi.

Dalam kesempatan yang sama, Pemilik Usaha Kerajinan Wayang Sodo, Rofitasari Rahayu juga merasakan manfaat dari program Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif. “Program ini sangat membantu para pegiat UMKM terutama difabel untuk bisa meningkatkan kualitas dan pemasaran produk. Selain itu, lewat Tokopedia, produk kerajinan saya dapat menjangkau masyarakat lebih luas,” ungkap Rofitasari.

Sama halnya yang disampaikan Pemilik Usaha Aulya Lurik, Suyatmi. “Lewat program dari CCFI, Tokopedia dan ASPPUK ini, saya mendapat pendampingan serta wawasan baru untuk berani memulai usaha secara online,” pungkasnya.