TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koleksi Temma Prasetio lewat brand busana pria miliknya, Mandhari, memukau para pengunjung saat tampil dalam ajang mode bergengsi Jakarta Fashion Week 2018, Jumat (27/10/2017).
Di bawah Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Temma memamerkan 15 set mens wear yang dituangkan dalam beberapa look.
Koleksi busana (looks) yang ia munculkan dalam koleksi yang ia rancang bertema ‘Savior’ itu berupa outerwear seperti jas dan blazer, kemeja serta midi culottes pants.
Koleksi Mandhari kali ini memang memfokuskan pada detail pattern tenun ikat yang diletakkan di beberapa bagian cuttingan look.
Untuk blazer, terdapat detail tenun ikat pada bagian lengan dan bagian depan.
Selain itu juga beberapa blazer yang berwarna cokelat dan cream itu juga dilengkapi dengan aksesoris obi pada bagian pinggang dan topi caping ala petani.
Begitu pula dengan koleksi kemeja yang ditampilkan pada hari terakhir perhelatan pekan mode tersebut, juga mengandung unsur warna nude.
Para model pria yang menampilkan koleksi mens wear itu pun tampak gagah dibalut rancangan berbahan kain tenun ikat Dayak Iban dari Kalimantan Barat itu.
Selain karya Temma Prasetio, terdapat koleksi rancangan desainer lainnya, yakni Yurita Puji yang turut ditampilkan bersamaan dengan show brand Mandhari.
Yurita Puji memamerkan 18 set womans wear yang bernuansa warna cokelat, cream, biru serta abu-abu.
Look yang ditampilkan pun beragam, mulai dari maxi dress, slim fit mini dress dengan detail flare di bagian lengan, one shoulder mini dress, tube dress, slim flare dress, blouse dengan detail backless di bagian punggung, hingga gown.
Keseluruhan koleksi Yurita Puji tersebut difokuskan pada penggunaan kain tenun ikat Dayak Iban yang sangat dibanggakan masyarakat Kalimantan Barat.
Sementara aksesoris cantik dan menarik yang digunakan para model pun didesain oleh Emylia Maisa.
Total dari koleksi rancangan kedua desainer tersebut sebanyak 33 set yang keseluruhannya memang terinspirasi dari kekayaan tumbuhan dan hewan yang ada di hutan Kalimantan.
Indahnya nuansa alam Kalimantan Barat memang sangat kental dalam fashion show tersebut.
Kalimantan Barat boleh berbangga karena rancangan koleksi yang menggunakan wastra khas Dayak Iban itu memang layak untuk diperhitungkan.