By. Martina Rahmadani (ASPPUK)
Seperti yang dilakukan oleh para pemuda yang ada di Kabupaten Pangkep, Maros dan Barru serta Kota Baubau, Kendari dan Kab. Wakatobi mereka mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perempuan Usaha Kecil – Mikro (ASPPUK) bersama OXFAM Indonesia dan Kementrian Sosial pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 yang lalu. Pelatihan yang dilaksanakan selama kurun waktu 2 bulan ini diikuti oleh 300 pemuda (perempuan dan laki laki) dengan rentang usia antara 17 – 29 tahun. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari disetiap kota/kabupaten dengan materi dasar kewirausahaan serta nilai tambah dalam menjalankan usaha. Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi yang tinggi oleh pemerintah daerah setempat, hal ini terlihat dari antusias pemerintah untuk memasukan program pengembangan wirausaha muda dalam rencana program daerah serta dukungan bagi pengusaha muda dalam mengakses permodalan.
Dalam pelatihan ini materi yang diberikan merupakan teori dasar dalam menjalankan usaha, yaitu karakteristik seorang wisarusaha, gender dan kepemimpinan, prinsip 3P (Planet, People, dan profit) dalam menjalankan usaha, cara menemukan dan mengecek ide bisnis menggunakan SMART, Rantai Nilai Usaha dan Analisis Rantai nilai, serta materi BMC (Bisnis Model Canvas). Materi Karakteristik wirausaha, Gender dan kepemimpinan serta prinsip 3P merupakan nilai prinsipal saat kita menjalankan sebuah usaha. Prinsip ini dapat menjadi kunci agar usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan serta memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Sedangkan untuk materi mendiagnosa ide bisnis dengan SMART, Rantai Nilai Usaha dan analisa rantai nilai merupakan teori dasar yang harus dimiliki agar usaha yang dijalankan dapat bertahan dan dapat berkembang dengan baik. Bisnis model canvas juga merupakan salah satu Teknik yang mudah, agar pengusaha dapat melihat dan menargetkan pengembangan usaha mereka dalam jangka pendek maupun panjang. Seluruh materi ini dibawakan oleh team ASPPUK yang terdiri dari 5 pemateri yaitu Mia Ariyana, Muh. Firdaus, Emmy Astuty, Edi Ariyadi dan Hasmidha Karim.
Materi ini akan terlihat sangat tinggi jika dibawakan dengan cara monoton dan susah untuk dipahami, untuk memudahkan peserta memahami materi yang disampaikan, fasilitator dan narasumber membawakan materi dengan cara pendidikan orang dewasa (POD). Cara ini mengajak peserta untuk aktif dengan berbagai permainan yang berkaitan dengan materi serta praktik langsung dari teori yang telah diberikan, sehingga peserta tidak merasakan kesulitan dan bosan dalam menerima materi. Menurut Sertin salah satu peserta dari kota Kendari ‘dalam pelatihan yang dilakukan, pemateri maupun fasilitator menggunakan cara yang cukup menarik dan tidak membosankan sehingga para peserta tidak merasakan jemu atau bosan dalam menerima materi’. Hal senada juga diungkapkan oleh Bahrul Ulum salah seorang peserta dari Kab. Barru, Sulawesi Selatan “Pelatihan ini memberikan pengetahuan yang baru bagi saya, dan saya juga dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh pemateri dan fasilitator. Dari kegiatan ini saya bersemangat kembali untuk menjalankan usaha dengan mengeola sumberdaya yang ada didaerah saya”
Pada hari terakhir peserta diminta untuk mempresentasikan BMC yang telah dibuat didepan para komentator untuk diberikan masukan. Setelah diberikan masukan, peserta diberikan waktu selama satu minggu untuk memperbaiki dan menyusun rencana bisnis dari BMC yang telah dibuat. Dalam proses ini, para komentator sangat terpukau dengan berbagai jenis usaha yang dipresentasikan oleh peserta yang ikut dalam pelatihan ini. “ Meskipun mereka tinggal di daerah rural dan sub urban, anak muda ini memiliki ide dan kreatifitas yang luar biasa dan jika hal ini dapat kita dampingi maka tidak mungkin anak muda yang tinggal di wilayah rural dan sub urban dapat bersaing dengan anak muda yang tinggal di daerah urban” (Salmiah Ariyana, 2020)
Hingga saat ini terdapat 70 rencana usaha yang masuk ke ASPPUK untuk mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu tahapan seleksi rencana usaha. Namun tidak menutup kemungkinan rencana usaha ini akan bertambah karena akan ada satu kali pelatihan yang akan dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 23 – 25 Februari 2020. Seleksi rencana usaha ini akan memilih 35 rencana usaha terbaik dari peserta pelatihan dan yang terpilih akan mendapatkan mentoring oleh mentor untuk mengembangkan usaha mereka dengan menerapkan prinsip Gender dan 3P (Planet, People dan Profit)/ berkelanjutan selama 6 bulan kedepan.
Sampai bertemu di Pelatihan berikutnya, semangat berwirausaha yaa..!