JAKARTA, ASPPUK – Civil-20 atau disingkat C20 menggelar “Road to C20 Summit: People Caravan Roadshow” yang dimulai dari 12 September 2022 hingga acara puncak C20 di tanggal 5-7 Oktober di Bali, Indonesia.
C20 merupakan Engagement Group G20 dimana keberadaannya untuk memastikan upaya perlindungan lingkungan, mempromosikan pengembangan sosial ekonomi, hak asasi manusia dan prinsip tidak ada orang yang ditinggalkan, sebagai rangkaian untuk menuju acara puncak C20 di Bali.
Perwakilan Working Group (WG) Taxation Sustainable Finance C20 Panji Putra menjelaskan jika Kegiatan “Road to C20 Summit: People Caravan Roadshow” terbagi atas 2 tahapan, yakni online roadshow dari tanggal 12-22 September 2022 dan People Caravan Roadshow dari 26 September – 3 Oktober 2022.
“Khusus People Caravan Roadshow, rombongan akan menyebarkan gaung C20 hingga ke tingkat akar rumput,” ujar Panji yang berasal dari Perkumpulan Prakarsa di Cirebon (27/9).
Rombongan People Caravan Roadshow akan menangkap bukti nyata dari isu-isu C20 di 7 kelompok kerja yang mencerminkan isu-isu global yang perlu diangkat dalam proses G20. Sejumlah proses advokasi dan pelibatan juga telah dilakukan untuk memastikan G20 mendengar pesan kunci dari organisasi masyarakat sipil.
“Dari hasil roadshow, pesan yang ingin dibawa adalah refleksi dari 7 WG dimana proses C20 menuju G20 telah berjalan panjang sekali dan menguras tenaga,” katanya.
Ketujuh kelompok kerja (Working Group) itu meliputi: Akses Vaksin dan Kesehatan Global, Lingkungan, Keadilan Iklim dan Transisi Energi, Pengembangan, SDGs dan Kemanusiaan, Pendidikan, Digitalisasi dan Ruang Sipil, Kesetaraan Gender dan Disabilitas, Anti Korupsi, Pajak & Keuangan Berkelanjutan.
Setiap kelompok kerja secara aktif akan mengkonsolidasi organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan pandangan politis mereka dalam setiap agenda.
“Salah satu langkah yang dilakukan pada rangkaian pre-summit adalah ingin meluruskan antara isu prioritas yang diusung di C20 apakah relevan dengan situasi lokal saat ini,” terang Panji.
Hal itu sekaligus sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada publik bahwa C20 adalah representasi dari masyarakat sipil yang memiliki tujuan dan isu prioritas yang nantinya dibawa ke G20.
“Tujuan utama adalah kampanye dan pengenalan isu-isu C20 yang diusung di G20, termasuk relavansi isu terhadap masyarakat dan praktik baik yang telah dilakukan. Pesan utamanya seperti itu,” ungkapnya.
Dengan begitu, kepentingan masyarakat akan terwakili berkat hadirnya perwakilan C20 ini. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, rombongan People Caravan Roadshow akan berjejaring dengan CSO, mahasiswa, akademisi, universitas, pemuda dan masyarakat umum di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang KTT C20 dan Festival #YouAreHeard di Bali.
Tidak hanya itu, rombongan People Caravan Roadshow akan menghasilkan produk jurnalistik dan konten kreatif tentang isu C20.
Kampanye kreatif
Sejatinya, People Caravan Roadshows adalah kegiatan kampanye kreatif yang bertujuan untuk menangkap bukti nyata dari isu-isu C20 di 7 kelompok kerja yang mencerminkan isu-isu global.
“Sementara bagi publik secara luas diharapkan bahwa pemahaman C20 bisa terlaksana, karena C20 merupakan representasi dari masyarakat sipil,” kata Panji. Artinya, rombongan People Caravan Roadshows merupakan perpanjangan tangan masyarakat.
“Aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat kita angkat ke permukaan,” imbuhnya. Dengan begitu akan muncul agenda atau usulan yang berpihak kepada masyarakat yang nantinya menjadi rekomendasi para pemimpin G20 dan bisa diwujudkan secara global.
Melalui perjalanan panjang ini, rombongan People Caravan Roadshows akan melakukan sejumlah aksi lokal (Local Action) di beberapa lokasi yang dilalui. Aksi lokal ditujukan sebagai keberpihakan terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat setempat.
“Peserta akan menjalani field trip C20 bersama CSO lokal ke suatu tempat dengan kondisi/masyarakat yang relevan dengan isu C20,” terang Panji.
Selain itu, para peserta akan menggali dan memperoleh data/ informasi yang menyoroti urgensi tindakan serius yang harus dilakukan oleh G20. Selama proses tersebut, CSO lokal ikut terlibat untuk memberi masukan, termasuk menjelaskan persoalan yang sedang dihadapi.
“Itu artinya, C20 tetap mengembangkan pergerakannya ke seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan kerja-kerja C20 dapat menjangkau hingga akar rumput,” ungkapnya.
Selanjutnya, rombongan People Caravan Roadshows akan mencatat praktik terbaik dari lapangan. Praktik tersebut dikemas dalam berbagai bentuk materi kampanye, baik berupa video perjalanan, teks, foto, liputan media, dan konten kreatif lainnya.
“Isinya menceritakan seluruh kisah dan masalah yang mereka temukan selama di perjalanan,” ujar Panji.
Pemberhentian terakhir adalah di Bali pada C20 Summit, di mana para peserta People Caravan Roadshow akan berbagi pengalaman di depan para peserta C20 Summit dan menekankan mengapa G20 harus memasukkan isu-isu sipil dalam Komunike G20.
Namun karena kewajiban engagement group hanya sebatas memberikan rekomendasi, maka C20 akan memproduksi Policy Pact terlebih dahulu. Policy Pact kemudian dikemas menjadi komunike pada C20 summit.
“Komunike menjadi ekstraksi dari usulan-usulan yang diusung dan diumumkan oleh chair C20,” ungkapnya.
Selanjutnya, di C20 summit terjadi perpindahan presidensi dari Indonesia ke India. “Setelah itu akan ada penyampaian komunike kepada G20 secara langsung. Nanti gongnya itu ada di G20 summit,” ujar Panji.
Local Action Di Cirebon
Setelah berangkat dari Jakarta, rombongan People Caravan Roadshows menggelar local action di Cirebon, Jawa barat pada 27 September 2022. Mengambil tempat di kawasan PLTU Cirebon, rombongan dibantu oleh komunitas lokal seperti; WALHI Jawa Barat, LBH Bandung dan komunitas Bersihkan Cirebon (Karbon).
Di tempat ini, rombongan melakukan kampanye tentang pentingnya pembiayaan yang berkelanjutan. Hal itu merupakan salah satu isu yang diusung di C20, agar pembiayaan diarahkan pada proyek yang berkelanjutan dengan mengedepankan penggunaan energi bersih.
“Kebetulan yang di Cirebon isunya tentang sustainable finance. Itu sebabnya dilakukan local action berupa kampanye di sekitar industri PLTU,” ungkap Panji.
Menurut Panji, hal itu sangat relevan dengan isu yang diangkat di WG Taxation and Sustainable Finance C20. Untuk itu, WG Taxation menghadirkan 3 orang yang akan menjelaskan terkait perpajakan, hutang dan pembiayaan berkelanjutan.
“Untuk yang start dari Jakarta, kita ada tiga perwakilan, yakni, saya (Panji), Audi (fokus di debt/ hutang) dan Riko (fokus di sustainable finance),” tandasnya. (Jekson SImanjuntak)