Namanya Suprapti. Perempuan paroh baya ini hidup dan tinggal di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Ibu dari tiga anak dan istri dari H.Muhin ini sehari-hari berprofesi sebagai penjual pakaian keliling. Ia dan suami tercintanya berkeliling dari desa ke desa dan dari kampung ke kampung untuk menawarkan pakaian dagangannya.
Pendapatan sebagai pedagang pakaian keliling itu yang dia gunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya dan menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi. Berdagang pakaian ia lakoni setiap hari dengan daerah pemasaran yang berbeda-beda. Sampai suatu hari di bulan Agustus 2011. Suprapti bersama 35 orang lainnya mengikuti workshop tentang credit union (CU) yang diinisiasi oleh Yayasan Trukajaya Salatiga (anggota ASPPUK JAWA). Hari terakhir workshop menghasilkan keputusan, semua peserta sepakat untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan, yaitu credit union(CU). Suprapti menjadi salah satu pengurusnya.
Anggota dan Aset
Hari ini, setelah 15 bulan CU berdiri dan menjalankan aktifitasnya, Suprapti yang mengelola salah satu tempat pelayanan (TP) CU yang diberi nama UNGGUL SEJAHTERA tersebut berangotakan 168 orang dan mengelola aset sebesar 350 juta rupiah. CU UNGGUL SEJAHTERA yang beranggotakan sebagian besar petani, buruh tani, perempuan dan anak ini berkegiatan di rumah Suprapti di Desa Kendel. Perempuan lulusan sekolah dasar ini terbukti mampu mengorganisir perempuan di sekitarnya untuk ber CU dan melepaskan diri dari jebakan rentenir dan tengkulak.
Produk
CU UNGGUL SEJAHTERA menawarkan berbagai produk tabungan dan pinjaman. Produk tabungan yang ada adalah SIKANDI (Simpanan Kanggo Dina Iki, simpanan untuk hari ini yang merupakan simpanan harian yang boleh diambil sewaktu-waktu), SIMAPAN (Simpanan Masa Depan), yang merupakan simpanan pensiun yang boleh diambil saat sudah terakumulasi sebesar 100 juta atau telah mengendap setidaknya lima tahun, SICERDAS(simpanan pendidikan),yang boleh diambil setelah mengendap selama tiga tahun. Sedangkan produk pinjaman yang dilayankan adalah KRESNA (Kredit Serba Guna) yang digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan produktif seperti modal usaha, pendidikan, investasi, dan kebutuhan produktif lain.
Hari ini, warga Desa kendel dan sekitarnya tidak perlu repot atau kesulitan untuk mendapatkan akses modal. Mereka hanya cukup datang ke sekretariat CU yang berada di desa mereka untuk mendapatkan akses modal dengan pembagian jasa simpanan dan pinjaman yang adil dan bermartabat.
Terbukti bahwa CU menjadi alat untuk membangun gerakan kemandirian ekonomi perempuan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Suprapti dan ratusan masyarakat Kendel dan sekitarnya membuktikan itu. Siapa menyusul?
salam ekonomi kerakyatan
Djoewanto
Anggota CU UNGGUL SEJAHTERA
Bekerja di Yayasan Trukajaya Salatiga