Dalam Menjalanjankan aktivitasnya, AKATIGA mengembangkan prinsip independen, multidisiplin, partisipatif dan berorientasi pada upaya penguatan posisi masyarakat sipil, khususnya mereka yang lemah dan tertinggal dalam proses pembangunan.Upaya penguatan tersebut dilakukan melalui kajian kritis terhadap proses dan kebijakan pembangunan yang berdampak pada rakayat kecil. Ada empat tipik besar yang menjadi fokus analisis kritis AKATIGA. Pertama, masalah perburuhan dan hubungan kerja/hubungan industrial dengan isu sentral seputar kebijakan pengupahan, pengorganisasian buruh dan pola-pola sengketa perburuhan. Kedua, masalah dinamika usaha kecil dalam konteks pengembangan ekonomi rakyat dengan fokus kepada persoalan struktural yang dihadapi usaha kecil dalam rangka meningkatkan memampuan mereka untuk mengakumulasi modal. Ketiga, masalah ketimpangan distibusi sumber daya utama rakyat yang difokuskan kepada isu struktur relasi agraria. Keemapat, isu demokratisasi lokal yang bertujuan untuk memberikan pandangan kritis terhadap berbagai inisiatif di kalangan ‘civil society’ maupun pemerintah. Keempat topik kajian AKATIGA tersebut dilakukan dalam upaya membuka peluang kelompok miskin untuk membangkitkan kemandiriannya dan dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan.
Studi Kasus: Jaringan perempuan usaha kecil Titian dampingan Lembaga Penelitan dan Pengembangan Sumber Daya (LP2SD) di Kelurahan Selong, Kecamatan Selong dan Keluranan Aikmel, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.