Jakarta – Dua puluh lima perempuan dari berbagai organisasi menghadiri Pelatihan Jurnalisme Inklusif yang diselenggarakan oleh Setara Institute. Dari pelatihan ini diharapkan para perempuan memiliki kapasitas untuk menulis, menghasilkan karya tulis maupun konten yang Inklusif.
Para perempuan yang hadir berasal dari organisasi Lajnah Imaillah, Fathmiyyah PP IJABI, Gemapakti, Puan Hayati Jakarta, Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Jakarta, PP Aisyiyah, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Majelis Rohani Nasional Baha’i, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Korps HMI Wati PB HMI, Ponpes Fatihatul Quran, dan ASPPUK.
Jurnalisme inklusif dapat didefinisikan sebagai seperangkat wacana normatif, kebijakan editorial, dan praktik pelaporan yang dikhususkan untuk mengangkat isu kelompok marginal agar diberikan suara yang positif dan memberikan contoh nyata yang mengedukasi di ranah media. Dalam bernegara maupun kerja-kerja jurnalistik negara harus menjamin kebebasan berekspresi. Ini yang kemudian akan memberi ruang bagi jurnalis untuk menghasilkan karya yang Inklusif.
” Kebebasan berekspresi adalah lingkungan yang menjamin kebebasan berekspresi itu sendiri. Kebebasan pers adalah hak dari kebebasan berekspresi dan merupakan hak fundamental setiap manusianya,” ujar Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas, yang menjadi salah satu pembicara.
Setara Institute adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk ide bahwa setiap orang diperlakukan sama, sementara menghormati keberagaman, menghapus intoleransi, diskriminasi atas dasar agama, suku, warna kulit, jenis kelain, status sosial dan lainnya. Hal ini senada dengan ASPPUK yang memiliki visi Perempuan Usaha Kecil Mikro (PUK) yang kuat, mandiri, setara dan berkeadilan gender serta inklusif.
Harapan dari pelatihan ini adalah para peserta yang menjadi wakil dari masing-masing organisasi mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai kampanye media Jurnalisme Inklusif dalam bentuk artikel, opini, podcast yang bisa dipublikasikan di media masing-masing.