Kain Tenun Dayak dan Karawo Gorontalo Tampil di New York Fashion Week

Kerajinan tangan besutan Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia akan meramaikan panggung New York Fashion Week pada September 2017. Dalam wadah Gallery of Indonesia bertema The Colors of Indonesia para perajin kain akan bangga melihat produknya diapresiasi di dunia internasional.

Gallery of Indonesia akan membawa hasil karya produk UKM yang merupakan binaan Bank Indonesia dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK). Berbagai kerajinan di antaranya tenun ikat dayak dari Kalimantan Barat dan kain sulam Karawo dari Gorontalo, Sulawesi Selatan.

“Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan dan memasarkan produk hasil UKM Indonesia ke dunia internasional, ini menjadi gerbang untuk memasuki pasar global,” tegas Founder dari Gallery of Indonesia Mey Hasibuan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/7).

Pihaknya juga akan membangun Gallery of Indonesia menjadi jendela di pasar internasional bagi produk-produk Indonesia di luar negeri. Caranya dengan membuka bisnis e-commerce dengan website yang dibangun oleh anak muda Indonesia. Hal itu akan mendatangkan transaksi devisa dari internasional.

“Saya lakukan terobosan berupa shopping online di luar negeri. Masyarakat internasional bisa belanja online berupa produk Indonesia. Sama seperti masyarakat suka belanja online produk impor di sini. Tapi kami lakukan hal yang sama di luar. Kami hadir di pasar internasional. Fashion dan kerajinan lalu nantinya makanan,” katanya.

Desainer yang akan tampil pada acara New York Fashion Week adalah Yurita Puji dan Agus Lahinta. Keduanya merupakan pembina Karawo yang merupakan produk kerajinan asli daerah Gorontalo. Produk kerajinan Karawo merupakan salah satu koleksi yang akan ditampilkan pada panggung tersebut.

“Desain akan dikeluarkan minimal 12 koleksi. Temanya spring summer, memang pasarnya untuk di sana. Tahun ini couture lebih mewah lagi. Detailnya bunga tiga dimensi lebih mewah,” kata salah satu desainer, Yurita.

Direktur ASPPUK Mia Ariyana mengatakan, pengembangan dan pembinaan juga dilakukan pada kerajinan tenun Kalimantan Barat. Pembuatannya dilakukan dengan menggunakan bahan alami yang diperoleh dari konservasi tanaman pewarnaan alami.

“Salah satu tantangan bagi pelaku pasar mikro perempuan dalam mengembangkan tenun adalah akses pasar. Dengan New York Fashion Week merupakan salah satu cara membuka pasar perajin di dunia internasional,” papar Mia. (cr1/JPG)

Sumber: jawapos.com.