Ketidakberdayaan ekonomi menjadikan perempuan rentan terhadap kemiskinan, ketergantungan ekonomi dan ketidakadilan, berdampak pada munculnya perkawinan anak dibawah umur, pekerja anak, gizi buruk, KDRT, perdagangan anak, dan memaksa perempuan meninggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk bekerja keluar negeri sebagai pekerja migran.
Merajut asa bangkitkan ekonomi ditengah badai pandemi covid 19, perempuan rentan penyintas bencana, penyintas kekerasan dan perempuan kepala keluarga, mengikuti pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerjasama dengan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro ( ASPPUK) di Kabupaten Kupang, NTT, 7-8 sept 2021 dan di Kabupaten Lombok Tengah NTB, 10-11 sept 2021. Pelatihan dilakukan secara Hybrid (peserta offline (tatap muka) dan online melalui aplikasi zoom meeting).
Kegiatan dibuka oleh Deputi Kesetaraan Gender, ibu Lenny N. Rosalin, SE, M.Sc, M.Fin dan ditutup oleh Asisten Deputi Kesetaraam Gender, ibu Eni Widiyanti, SE, MPP,M.SE. Kegiatan juga dihadiri oleh para narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Peserta dan narasumber yang mengikuti pelatihan secara offline sebelum dan pasca pelatihan dites antigen dengan tetap menjalankan Protokol Kesehatan.